Dalam perkembangan terkini di industri teknologi, Microsoft telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sejumlah staf di departemen HoloLens. Keputusan ini diambil seiring dengan penguatan kerjasama Microsoft dengan Meta, perusahaan di balik platform Virtual Reality (VR) yang semakin berkembang. Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan untuk mengoptimalkan efektivitas kerjasama dengan Meta dalam pengembangan teknologi HoloLens.
Baca juga: VTuber Chips Seri Ke-6 Akan Dirilis pada 28 Mei!
Seperti yang dilaporkan oleh CNBC, Microsoft mengonfirmasi bahwa sejumlah staf di departemen HoloLens telah terkena dampak pemutusan hubungan kerja ini. Namun, perusahaan menyatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menjual HoloLens 2 dan varian militarized IVAS. Meskipun demikian, pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Microsoft terhadap staf HoloLens ini menunjukkan bahwa departemen tersebut kini lebih kecil dibandingkan saat aktif mengembangkan headset HoloLens.
Dampak Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Pengembangan HoloLens
Pada tahun 2022, Business Insider melaporkan pembatalan perangkat yang seharusnya bernama HoloLens 3, yang terjadi akibat “kebingungan dan ketidakpastian strategis” serta pembentukan kemitraan dengan Samsung yang seharusnya bertanggung jawab atas perangkat keras tersebut. Namun, kemitraan tersebut ternyata tidak berjalan lancar, dan Samsung kini bekerja sama dengan Google. Selain itu, pada tahun sebelumnya, tokoh utama Microsoft di bidang realitas campuran, Alex Kipman, juga meninggalkan perusahaan.
Baca juga: Microsoft Kurangi Pekerjaan di Mixed Reality, HoloLens 2 Bertahan
Pada akhir tahun lalu, Microsoft mengumumkan deprecating platform PC Windows Mixed Reality. Digunakan untuk headset VR PC dari Asus, Acer, Lenovo, Dell, HP, dan Samsung. Perangkat lunak tersebut tidak akan lagi tersedia untuk diunduh mulai November 2026. Microsoft juga mengumumkan Windows Volumetric Apps untuk Quest. Sebuah API baru yang memungkinkan elemen-elemen aplikasi PC diperluas ke dalam ruang 3D pada headset Meta Quest.
Meskipun Microsoft mungkin memiliki rencana untuk meluncurkan kembali platform dan perangkat realitas campuran mereka sendiri di masa depan, tampaknya strategi mereka saat ini adalah membawa layanan Windows, Xbox, Office, dan Teams ke dalam platform Meta. Hal ini terbukti dengan kerjasama antara Microsoft dan Meta yang telah membawa kemajuan signifikan. Seperti peluncuran Xbox Cloud Gaming untuk Quest, pengembangan aplikasi web progresif untuk Word, Excel, dan PowerPoint, serta pertemuan virtual dalam Teams.
Dengan demikian, pemutusan hubungan kerja staf HoloLens seiring dengan penguatan kerjasama dengan Meta merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan pengembangan teknologi HoloLens. Perkembangan ini memberikan harapan baru akan inovasi dan kemajuan dalam teknologi XR. Dalam waktu yang akan datang, kita dapat mengharapkan pengembangan teknologi yang semakin canggih dan memukau, serta penerapan yang luas di berbagai sektor dan industri.