Tanggal 23 November 2024, grup virtual V.W.P sukses menggelar konser kedua mereka bertajuk Phenomenon II (Re) di Makuhari Messe Event Hall. Konser ini menjadi momen bersejarah, di mana penyanyi virtual KOKO terpaksa absen karena masalah kesehatan. Sebagai gantinya, mereka menggunakan perangkat lunak penyanyi buatan, COKO, yang menyanyikan lagu-lagu dengan suara KOKO.
Read More:Â HIMEHINA Rilis Single Terbaru LADY CRAZY
Dalam konser Phenomenon II (Re), V.W.P menunjukkan bagaimana teknologi dapat berperan besar dalam industri musik. COKO, yang merupakan perangkat lunak penghasil suara, tampil menggantikan KOKO dengan mengolah suara asli KOKO. Ini adalah langkah inovatif yang membawa pengalaman baru bagi penggemar, memadukan seni dan teknologi dalam satu panggung.
Salah satu momen paling menarik dalam konser Phenomenon II adalah saat COKO membawakan lagu ketiga, Rahasia. Dalam lagu tersebut, COKO menyanyikan bagian yang seharusnya dinyanyikan oleh KOKO, mengekspresikan lirik yang dalam dan penuh makna. Penonton merasakan emosi yang kuat saat COKO menyampaikan lirik, Kita bukan manusia, yang memberikan nuansa mendalam pada pertunjukan.
Keberhasilan Konser Phenomenon II dengan COKO
Konser ini tidak hanya sukses dari sisi teknis, tetapi juga berhasil menarik perhatian media dan penggemar. Banyak yang mengapresiasi keberanian V.W.P untuk menggunakan teknologi dalam menggantikan seorang penyanyi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, inovasi dapat menjadi solusi yang menarik dan memberi warna baru dalam dunia musik.
Dengan terselenggaranya Phenomenon II (Re), V.W.P telah membuka jalan bagi kolaborasi antara artis virtual dan teknologi canggih. Langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak seniman dan produser musik untuk mengeksplorasi batasan kreativitas mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa masa depan musik semakin dekat dengan teknologi, mengubah cara kita menikmati pertunjukan.
Read More:Â Audisi Terbuka untuk Proyek VTuber Baru Palademia Gakuen
Konser Phenomenon II (Re) oleh V.W.P adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat mengubah lanskap musik. Dengan COKO yang menggantikan KOKO, mereka tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memunculkan diskusi tentang masa depan seni dan teknologi. Pengalaman unik ini diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam industri musik untuk terus berinovasi.